Jumat, 16 Oktober 2009

media biakan

LAPORAN PRAKTIKUM
MEDIA BIAKAN
MIKROBIOLOGI






Disusun oleh:
Winda Nurdiani
(207 202 180)
Biologi v/c


PENDIDIKAN BIOLOGI
FAKULTAS ARBIYAH DAN KEGUURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN)
SUNAN GUNUNG DJATI
BANDUNG
2009

JUDUL : MEDIA BIAKAN
TUJUAN : mampu membuat mesia dasar biakan mikroorganisme
PENDAHULUAN
Pembiakan sel memerlukan suatu media sebagai tempat hidupnya yang disebut dengan medium kultur dan media biakan (Tortora, 2001). Suatu medium kultur yang baik harus memiliki komposisi yang lengkap antara lain harus berisi zat hara serta memiliki kondisi lingkungan yang mendukung dan sesuai kondisi in vivo sel yang akan dikultur. Pembuatan media kultur sel didasarkan pada fungsi, komposisi media, dan konsistensinya sehingga dalam kultur yang dilakukan sel dapat tumbuh dengan baik dan sesuai dengan yang diahrapkan (http://www.cyber-biology.blogspot.com/diakses 2009/10/04).
Kulturisasi bakteri untuk keperluan yang bermanfaat, pada umumnya dilakukan dengan biakan murni. Biakan murni hanya mengandung satu jenis. Untuk mengisolasi bakteri dalam biakan murni, umumnya digunakan dua prosedur yaitu metode agar cawan dengan goresan dan metode agar tuang (http://www.id.answers.yahoo.com/question/indeks/diakses 2009/10/04).
Biakan adalah medium yang mengandung organisme hidup. Medium itu menyediakan makanan untuk pertumbuhan bakteri. Kultur pengayaan dapat disediakan dengan penggunaan media yang selektif, penggunaan kondisi inkubasi yang selektif, dan pre-treatment bakteri yang selektif. Metode penyediaan kultur pennngayaan disesuaikan dengan sifat bakteri yang akan diisolasi, baik secara fisika maupun kimia, sehingga bakteri yang akan diisolasi dapat tumbuh dan berkembang dengan baik dan walaupun mikroorganisme lain masih dapat hidup, pertumbuhan dan perkembangannya tidak akan maksimal (http://www.id.answers.yahoo.com/question/indeks/diakses 2009/10/04).
Media biakan yang digunakan untuk menumbuhkan bakteri terdapat dalam bentuk padat, semi padat, dan cair. Media biakan harus berisi zat hara dan mempunyai zat fisik yang sesuai dengan pertumbuhan bakteri. Nutirisi yang berada didalam media biakan digunakan untuk pertumbuhan, sitesis sel, keperluan energy dalam metabolism dan pergerakan. Pada umumnya, nutrisi atau kadungan unsure dalam media biakan yang dibutuhkan oleh bakteri adalah sumber energy, karbon, nitrogen, sulfur, fosfor, unsure-unsur logam, vitamin dan air. Macam kondisi fisik lingkungan yang dibutuhkan untuk pertumbuhan optimum bakteri adalah suhu, gas atmosfer, an pH. Untuk berhasilnya kultivasi bakteri, dinutuhkan kombinasi nutirsi serta lingkungan fisik yang sesuai (http://www.id.answers.yahoo.com/question/indeks/diakses 2009/10/04).
Berdasarkan bentuknya, terdapat :
• Media cair yang komposisinya dapat sintetik dapat pula alami. Keadaaan cair karena tidak ditambahkan bahan pemadat.
• Media padat, sama seperti media cair, bedanya disini tidak ditamahkan pemadat (agar-agar, amilum, atau gelatin).
• Media semi padat, sebenarnya media ini termasuk media padat tapi karena keadaaannya lembek disebut semi solid. Bahan pemadat yang digunakan seengah dari medium padat (http://www.yudhime.blogspot.com/pewarnaan-bakteri-gram-positif-dan_07.html/diakses 2009/10/04).
Bedasarkan kegunaannya :
• Media umum, digunakan secara umum artinya medium ini dapat ditumbuhi oleh berbagai jenis mikroorganisme baik bakteri maupun jamur, misalnya NA (Natural Agar) dan lain-lain.
• Media selektif, madia ini dpakai untuk menyeleksi mikroorganisme sesuai dengan yang diinginkan, jadi hanya satu jeis mikroorganisme yang dapat tumbuh dalam media ini atau hanya satu kelompok tertentu saja, misalnya media salmonella atau sigella dari makanan atau bahan lain.
• Media diferensial, media ini juga diergunakan untuk menyeleksi mikroorganisme. Media ini dapat ditumbuhi berbagai jenis mikroorganisme tapi slah satu diantaranya dapat memberikan cirri yang khas sehingga dapat dibedakan dari yang lain dan dapat dipisahkan media pengaya. Medium ini gunanya untuk menumbuhkan miroorganisme untuk keperluan tertentu. Dibiakan dalam medium ini supaya sel-sel mikroorganisme tersebut dapat berkembang dengan cepat sehingga diperoleh populasi yang tinggi (http://www.yudhime.blogspot.com/pewarnaan-bakteri-gram-positif-dan_07.html/diakses 2009/10/04).
Berdasarkan komposisi atau susunan bahannya :
• Media alami / organik, komposisi media ini tidak diketahui secara pasti, baik jenis maupun ukurannya. Media ini sudah tersedia secara alami isalnya air, nasi, buah, biji dan lain-lain.
• Media sintetik / anorganik, sering juga disebut media buatan. Komposisi senyawa berikut takarannya diketahui secara pasti, tidak tersedia secara alami tapi dibuat. Media sitetik sering digunakan untuk mempelajari sifat faali dan genetika mikroorganisme. Senyawa organic dan anorganik yang ditambahkan dalam media sitetik harus murni, sehingga harganya mahal, misalnya sabourond agara, czapeks agara, dan lain-lain.
• Media semi sintetik, komposisinya sebagian diketahui secara pasti, sebagian lagi tidak, disebut juga medium setengah buatan, misalnya PDA, NA, dan lain-lain (http://www.yudhime.blogspot.com/pewarnaan-bakteri-gram-positif-dan_07.html/diakses 2009/10/04).
Serum merupakan sumber berbagai nutrisi yang dibutuhkan oleh sel untuk perkembangannya, tapi serum sangat mahal dan berpotensi menyebabkan kontaminasi. Serum mengandung protein yang berfungsi sebagai agen pembawa dan pelindung molekul lainnya (http://www.cyber-biology.blogspot.com/diakses 2009/10/04).
Media sintetik memiliki beberapa keuntungan lain yang lebih murah, sumber potensial dari agen infeksi sudah digantikan, memiliki komponen yambahan yang biasanya tidak terdapat pada jaringan hewan (Bioscience-technology, 2007 dari http://www.cyber-biology.blogspot.com/diakses 2009/10/04).
Keragaman yang luas dalam hal tipe nutrisi diantara miroorganisme diimbangi oleh tersedianya berbagai media yang banyak macamnya untuk kultivasinya. Macam media yang terdia dapat dikelompokkan dengan berbagai cara. Selain menyediakan nutrient yang sesuai untuk kultivasi mikroorganisme, juga perlu disediakan kondisi fisik yang memungkinkan pertumbuhan optimum (http://www.makalah.blogspot.com/diakses 2009/10/06).

ALAT DAN BAHAN
No Alat Bahan
1 Erlen meyer 7 gr Nutrisi Agar
2 Pemanas/kompor 250 ml aquades
3 Pengaduk magnetic Kertas Koran
4 Tabung reaksi Alumunium foil
5 Autoclave Plastic WAP
6 Neraca elektrik Karet
CARA KERJA
Timbang 7 gr NA

Tuangkan kedalam tabung erlen meyer

Tambahkan 250 ml air

Panaskan diatas kompor dengan kasa

Aduk terus sampai mendidih

Setelah mendidih angkat dari kompor

Tunggu sampai gelembungnya hilang

Bungkus dengan kertas Koran

Masukkan kedalam autoclave

Lakukan proses sterilisasi selama 15 menit dalam suhu 1210 C

Setelah suhu autoclave 00 C, ambil erlen meyer

Nyalakan Bunsen

Siapkan tabung reaksi yang telah disterilkan

Bilas ujung tabung dengan Bunsen

Masukkan 10 ml agar-agar tadi

Bilas lagi dengan Bunsen

Tutup dengan kapas

Simpan dengan dimiringkan (± ½ jam)

Bungkus dengan kertas Koran

Lapisi dengan alumunium foil dan terakhir dengan plastic WAP
HASIL

Pengambilan alat yang telah disterilkan untuk pembuatan media biakan dari inkubator Penimbangan NA (Nutrisi Agar) sebagai bahan utama pembuatan media biakan 7 gr NA ditambahkan dengan 250 ml aquades

Larutan NA didihkan sambil diaduk dengan menggunakan pengaduk kaca Bungkus dengan erlen meyer dengan kertas Koran untuk proses sterilisasi Simpan di dalam autocalve yang sebelumnya telah diisi dengan air

Biarkan suhu naik sampai 1210 C Lakukan proses sterilisai selama 15 menit Ambil larutan NA yang telah disterilkan setelah suhu berada di 00 C

Buka larutan NA yang telah disterilkan Masukkan 10 ml larutan NA kedalam tabung reaksi Simpan tabung reaksi dengan dimiringkan


PEMBAHASAN
Dalam proses pembuatan media biakan, semua peralatan yang akan digunakan harus selalu dalam keadaan steril. Hal ini dimaksudkan agar tidak terjadi kontaminan sehingga akan mengakibatkan terbentuknya berbagai jenis mikroorgaisme lain dalam proses pembiakan.
Suatu medium kultur yang baik harus memiliki komposisi yang lengkap antara lain harus berisi zat hara serta emiliki kondisi lingkungan yang mendukung dan sesuai dengan kondisi invivo sel yang akan dikultur. Pembuatan media kultur sel didasarkan pada fungsi, komposisi media dan konsentrasinya sehingga dalam kultur yang dilakukan, sel dapat tumbuh dengan baik dan sesuai yang diharapkan. Oleh karena itu, proses sterilisasi dan pembuatan media biakan merupakan tahapan yang sangat penting sebagai awal dalam melakukan kltur jaringan sel hewan (http://www.cyber-biology.blogspot.com/diakses 2009/10/04).
Dalam proses pembuatan media biakan ini, bahan utama yang digunakan adalah NA (Nutrisi Agar) sebanyak 7 gr dengan ditambahkan aquades 250 ml. Pemilihan bahan NA ini adalah untuk mengefisienkan waktu dan memudahkan dalam proses praktikum. Selain itu juga untuk meminimalisir kegagalan dalam proses pembuatan media biakan karena terjadinya kontaminasi.
Larutan NA yang sudah ditambahkan dengan aquades kemudian dididihkan diatas kompor dengan menggunakan kasa. Selama proses pendidihan ini larutan NA harus terus diaduk agar tercampur rata dan tidak terjadi penggumpalan atau pengendapan sehingga diperoleh media biakan yang baik dengan komposisi nutrisi yang sama.
Dalam proses kulturisasi, baik alat maupun medianya harus selalu dalam keadaan steril. Oleh karena itu, larutan NA yang tadi sudah dipanaskan harus melalui tahap sterilisasi sebelum dituangkan kedalam tabung reaksi untuk pembuatan media. Proses sterilisasi dilakukan didalam autoclave dengan suhu 1210 C selama 15 menit. Hal ini diperlukan karena mikroba tidak dapat bertahan hidup pada kondisi didalam autoclave, sehingga meminimalisir terjadinya kontaminasi. Proses sterilisasi ini dilakukan seperti biasa saat pensterilan alat.
Selanjutnya adalah proses penuangan larutan NA kedalam tabung reaksi. Dikarenakan alat yang akan digunakan dalam proses pembuatan biakan harus selalu dalam keadaan steril, maka untuk mensterilkan alat / tabung reaksi adalah dengan menbilas ujung tabung dengan Bunsen pada saat sebelum dan sesudah menuangkan larutan NA sebelum ditutup dengan menggunakan kapas. Proses penuangan larutan NA ini juga tidak boleh jauh dari Bunsen untuk menghindari terjadinya kontaminan. Selain itu, diharuskan juga untuk tidak terlalu banyak berbicara dan menutup mulut dengan masker, karena dalam mulut terdapat berbagai jenis bakteri yang bisa merusak proses pembuatan biakan.
Karena pembiakan yang diinginkan adalah bakteri atau sel yang hidup di permukaan, maka penyimpanan tabung reaksi yang berisikan media atau laruta NA harus dimiringkan agar diperoleh permukaan yang cukup luas. Proses penyimpanan ini harus ditunggu kurang lebih selama setengah jam sampai larutan tadi berubah menjadi agar-agar.
Proses terakhir adalah penyimpanan media dengan terlebih dahulu dibungkus dengan kertas Koran kemudian dilapisi dengan alumunium foil dan plstik WAP (perekat). Hal ini dimaksudkan agar selama proses penyimpanan tidak terjadi kontaminan yang diakibatkan oleh air yang merembes kedalam bungkusan beberapa media biakan. Sebelum penanaman biakan, media ini disimpan didalam lemari es.
DAFTAR PUSTAKA
http://www.cyber-biology.blogspot.com/diakses 2009/10/04
http://www.id.answers.yahoo.com/question/indeks/diakses 2009/10/04
http://www.yudhime.blogspot.com/pewarnaan-bakteri-gram-positif-dan_07.html/diakses 2009/10/04
Bioscience-technology, 2007 dari http://www.cyber-biology.blogspot.com/diakses 2009/10/04
http://www.makalah.blogspot.com/diakses 2009/10/06

Tidak ada komentar:

Posting Komentar