Minggu, 11 Oktober 2009

laporan praktikum mikrobiologi

TEORI KEPRIBADIAN
DAN
ASUMSI DASAR

MAKALAH
Disusun untuk memeperbaiki salah satu tugas terstruktur pada mata kuliah
PENGETAHUAN KEPRIBADIAN GURU
Oleh : Drs. Ara Hidayat, M. Pd.



Disusun oleh :
Winda Nurdiani
(207 202 180)


PENDIDIKAN BIOLOGI
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN)
SUNAN GUNUNG DJATI
BANDUNG
2008
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah adalah kalimat terindah untuk mengungkap syukur terhadap Tuhan alam Yang Maha Agung. Dia yang memberi kekuatan kepada insan untuk menata hidupnya menjadi kahlifah bumi dan kembali pada-Nya dengan keagungan. Keselamatan yang abadi selalu tercurah untuk Rasul atas keteladanannya sebagai khalifah umat memberi cerminan indah tentang kehidupan dan kebahagiaan. Mengatasnamakan kekasihnya yang Agung dalam setiap langkah menuju syurg-Nya yang abadi.
Terimakasih kepada ayah bunda, dosen mata kuliah Pengetahuan Kepribadian Guru, rekan-rekan serta semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian makalah ini.
Makalah ini disusun dan diajukan dengan tujuan untuk memeperbaiki tugas teori-teori kepribadian yang telah ditugaskan sebelumnya. Juga sebagai salah satu proses pembelajaran secara pribadi.
Karya yang dihasilkan dalam setiap detik kehidupan memberi arti penting dan sebagai awal investasi untuk karya terbesar sebagai persembahan untuk dunia.

Bandung, 04 November 2008
Penyusun

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
a. Latar Belakang Masalah
b. Arti dan Definisi Kepribadian
c. Rumusan Masalah
BAB II PEMBAHASAN
a. Teori Kepribadian dan Fungsinya
b. Evaluasi Teori Kepribadian
c. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Teori Kepribadian
d. Beberapa Teori Kepribadian dan Asumsi Dasar
BAB III KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA

BAB I
PENDAHULUAN
a. Latar Belakang Masalah
Secara umum, psikologi kepribadian mengambil dan menyatukan apa-apa yang dipelajari oleh psikologi umum dan psikologi perkembangan sebagai bahan penelaahan lebih lanjut. Dalam psikologi kepribadian dipelajari bagaimana kaitan antara ingatan atau pengamatan dengan perkembangan, antara pengamatan dengan penyesuaian diri pada individu, dan seterusnya. Psikologi kepribadian mendorong individu-individu agar bisa hidup secara penuh dan memuaskan.
b. Arti dan Definisi Kepribadian
Istilah kepribadian (personality) memiliki banyak arti.
1. Kepribadian Menurut Pengertian Sehari-hari
Kalimat personality dalam bahasa inggris berasala dari bahasa latin : persona yang berarti topeng. Kemudian kata persona (personality) berubah menjadi suatu istilah yang mengacu kepada gambaran social tertentu yang diterima oleh individu dari kelompok atau masyarakatnya dimana kemudian individu tersebut diharapkan bertingkahlaku berdasarkan atau sesuai dengan gambaran social (peran) yang diterimanya itu.
2. Kepribadian Menurut Psikology
Pengertiankepribadian menurut disiplin ilmu psikologi bisa diambil dari rumusan beberapa teoris kepribadian yang terkemuka seperti yang akan dikemukakan pselanjutnya pada bab pembahasan. Namun dibalik banyaknya perbedaan rumusan, sebagian besar definisi atau bahasan yang disusun oleh para teoris kepribadian memiliki beberapa persamaan yang mendasar, yakni:
a. Kepribadian sebagai suatu struktur atau organisasi hipotesis dan tingkah laku dilihat sebagai sesuatu yang diorganisasi dan diintegrasikan oleh kepribadian dipandang sebagai organisasi yang menjadi penentu atau pengarah tingkah laku.
b. Memandang kepribadian sebagai sesuatuyang unik atau khas pada diri setiap orang.
c. Corak dan keunikan kepribadian individu itu ditentukan atau dipengaruhi oleh faktor-faktor bawaan dan lingkungan.
c. Rumusan Masalah
a. Apa arti dan fungsi teori kepribadian?
b. Bagaimana evaluasi kepribadian?
c. Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi teori kepribadian?
d. Siapa saja teoris yang mengemukakan pendapatnya tentang kepribadian dan bagaimana asumsi kita terhadap teori tersebut?

BAB II
PEMBAHASAN
a. Teori Kepribadian dan Fungsinya
Teori nkepribadian sama halnya dengan teori-teori lain yang terdapat dalam psikologi yang merupakan salah satu bagian penting dan tidak bisa diabaikan kegunaannya. Dapat dikatakan bahwa, tanpa adanya teori kepribadian, upaya ilmiah untuk memahami tingkah laku manusia sulit dilaksanakan.
Hall dan Lindzey (1970) serta Pervin (1975) sependapat bahwa teori kepribadian seharusnya disusun sedemikian rupa yang memungkunkan para pemakainya bisa menggunakan teori kepribadian tersebut untuk keperluan empiris atau tujuan praktis. Dipihak lain, para ahli psikologi kepribadian cenderung mengembangkan system yang berbeda dari apa yang disebut teori kepribadian.
Setiap teori mempunyai fungsi yang sama, fungsi pertama yang harus dimiliki oleh setiap teori kepribadian adalah fungsi deskriptif (menguraikan atau menerangkan). Fungsi deskriptif ini menjadikan suatu teori kepribadian bisa mengorganisasi dan menerangkan tingkah laku atau kejadian0kejadian yang dialami individu secara sistematis, konsisten dan menafsirkannya (fungsi prediktif).
b. Evaluasi Teori Kepribadian
Teori kepribadian dapat dievaluasi berdasarkan criteria-kriteria tertentu. Berikut ini enam criteria yang dimaksud.
1. Verifiabilitas
Suatu teori kepribadian bisa disebut memenuhi criteria verifiabilitas apabila konsep-konsep atau hipotesis-hipotesisnya bisa diuji secara empiris.
2. Nilai Heuristik
Kriteria ini mengevaluasi sampai sejauh mana suatu teori kepribadian dapat secar langsung mengundang penelitia. Tetapi tentu saja para pengikut suatu teori kepribadian bisa manambah nilai heuristic dari teori yang dianutnya dengan jalan menerjemahkan kosep-konsep inti teori kepribadian tersebut kedalam bentuk yang bisa mendorong lahirnya kegiatan penelitian yang relevan.
3. Konsistensi Internal
Kriteria konsistensi internal ini menekankan bahwa suatu teori kepribadian janganlah mengandung pertentangan didalamnya.
4. Kehematan
Kriteria kehematan menekankan bahwa teori kepribadian harus disusun berdasarkan konsep yang paling sederhana.
5. Keluasan
Kriteria keluasan (comphrehensiveness) ini menujuk kepada bentangan dan keanekaragaman fenomena yang bisa dilirut oleh suatu teori kepribadian. Semakin luas suatu teori kepribadian, maka akan semakin banyak pula fenomena atau dasar-dasar tingkah laku yang diungkapkannya.
6. Signifikan Fungsi
Pengetahuan tentang pemahaman personal dan social yang diberikan oleh para teoris kepribadian melalui teori yang diciptakannya itu diharapkan bisa memperkaya pemahaman dan apresiasi hubungan antar manusia.
e. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Teori Kepribadian
1. Faktor-faktor Historis Masa Lampau
Sebagai bagian yang diintegral dari disiplin ilmu psikologi, teori kepribadian telah dikenai pengaruh oleh semua faktor yang mempengaruhi psikologi. Dari sekian banyak faktor histories yang berkaitan dan menghasilkan psikologi, empat diantaranya tampil sebagai faktor utama yang berpengaruh langsung atas pembentukan teori kepribadian.
a. Pengobatan klinis eropa
b. Psikometrik
c. Behaviorisme
d. Psikologi Gestalt
2. Faktor-faktor Kontemporer
Faktor-faktor kontemporer yang mempengaruhi teori kepribadian itu berasal dari dalam maupun dari luar psikologi. Dari dalam psikologi, dapat dilihat dari adanya area-area baru seperti osikologi lintas budaya (cross-cultural pshycology), study tentang proses kognitif, dan motivasi. Dari luar psikologi, faktor kontemporer yang berpengaruh ata teori kepribadian tidan kurang pentingnya dan bahkan lebih kaya lagi. Sebagai contoh ialah pengaruh filsafat eksistersialisme.
c. Teori-teori Kepribadian dan Asumsi Dasar
1. Frits Perls
“Orang yang sehat adalah orang yng dapat mengatur dirinya sendiri, tanpa adanya campur tangan dari pihak luar seperti kebutuhan atau tuntutan orang lain maupun peraturan undang-undang”.
Disini Perls menekankan pada pola sadar diri dalam membentuk perkembangan dan pertumbuhan pribadi yang sehat. Untuk mencapai kesadaran diri tersebut seseorang harus mengenal dan menerima impuls-impuls serta hasrat-hasrat dari dalam dirinya sendiri serta mengaktualisasikan dalam kegiatannya sehari-hari.
Dalam proses pengenalan diri atau mengetahui jati diri kita harus selalu berada dalam suatu lingkaran bersama Tuhan. Karena siapa saja yang mengenal Tuhannya, ia akan mengetahui dirinya.


2. Carl Ransom Rogers
“Individu memiliki kemampuan dalam diri sendiri untuk mengerti diri, menentukan hidup, dan menangani masalah-masalah psikisnya asalkan konselor menciptakan kondisi yang dapat mempermudah perkembangan individu untuk aktualisasi diri”.
Berbeda dengan Perls, Rogers lebih menekankan pada lingkungan sosial, dimana kepribadian adalah suatu proses belajar sosial seseorang. Seseorang akan dapat memenuhi tugas perkembangan yang baik dalam proses aktualisasi diri harus dengan bantuan konselor atau pembimbing. Siapa konselor?...konselor disini bisa berarti orang tua, sahabat atau orang yang memang ahli. Dengan demikian jelaslah bahwa Rogers mengembangkan hidup bersosialisasi.



“Sesungguhnya orang-orang mukmin itu bersaudara, karena itu damaikanlah antara kedua saudaramu (yang berselisih) dan bertakwalah kepada Allah agar kamu mendapat rahmat”.
3. Gordon W. Allport
“Personality is the dynamic organization within the individual of those psychophysical system that determine his unique adjustments to his environment”.
Organisasi dinamis sistem psikofisik dalam diri individu yang menentukan penyesuaiannya yang unik terhadap lingkungan ( 1937 ).
Organisasi dinamis sistem psikofisik dalam diri individu yang menentukan karakteristik perilaku dan pikirannya ( 1961 ).
Istilah ‘organisasi dinamis’ menunjukkan suatu integrasi atau saling keterkaitan dari berbagi aspek kepribadian. Kepribadian merupakan suatu organisasi yang terpola.
Kepribadian → Tidak statis
→ Teratur
→ Tumbuh
→ Mengalami perubahan
Istilah ‘psikofisik’ menekankan pentingnya aspek psikologis dan fisik dari kepribadian. Kepribadian merupakan “sesuatu dan melakukan sesuatu”. Kepribadian bukanlah topeng seperti yang tersurat dalam makan personality yang berasal dari bahasa latin persona yang berarti mask = topeng, tabir yang menutupi apa yang sebenarnya ada dalam jiwa sesorang. Bukan pula sesuatu yang telah dimodifikasi oleh individu (sadar atau tidak sadar) agar sesuai dengan lingkungan. Karena pada dasarnya setiap pribadi manusia itu adalah baik.


“setiap anak dilahirkan dalam keadaan fitrah”
Fitrah → Suci → Baik
Dengan kata ‘karakteristik’, Allport berusaha menunnjukkan sesuatu yang unik dalam diri individu atau individual. Kepribadian seseorang bersifat unik, tidak dapat diduplikasi atau ditiru oleh siapapun.
Kalimat ‘perilaku dan pikiran’ secara sederhana menunjukkan integrasi atau keterkaitan antara perilaku internal (pikiran-pikiran) dengan perilaku eksternal (tindakan-tindakan).
“Mensana in Corporesano”
Dalam tubuh yang sehat terdapat jiwa yang kuat yang akan menghasilkan pikiran serta tindakan yang sehat pula.
Berdasarkan penjelasan Allport tersebut kita dapat melihat bahwa kepribadian sebagai suatu organisasi (berbagai aspek fisik dan psikis) merupakan suatu struktur dan sekaligus proses. Kepribadian merupakan sesuatu yang secara eksplisit adalah teratur, tumbuh dan mengalami perubahan.
4. Maslow
“Bahwa kepribadian dapat bertumbuh, dengan jelas digambarkan dalam teori-teori kepribadian yang berorientasi pada pertumbuhan. Salah satunya menggambarkan pertumbuhan kepribadian secara bertahap, yakni teori hierarki kebutuhan Maslow”.
Menurut Maslow, pada dasarnya kita terdorong untuk mengaktualisasi diri. Kepribadian orang yang telah mengaktualisasi diri berkembang sangat khas, lengkap dengan spiritualitas yang juga berkembang. Pada dasarnya setiap individu mempunyai tugas-tugas perkembangan dalam setiapmasanya tertentu. Bagi individu yang mampu menyelesaikan tugas individunya secara berkala sesuai dengan masanya, secara otomatis dia telah dan sedang mengembangkan kepribadiannya.
5. Feist & Feist
Kepribadian adalah konsistensi perilaku sepanjang waktu, dn konsistensi perilaku dalam berbagai situasi. Dalam bukunya Theores of personality, Feist menjelaskan bahwa secara spesifik kepribadian tediri dari sifat-sifat dan disposisi-disposisi yang mengakibatkan perbedaan individu dalam perilaku.
Feist berusaha meyakinkan teori konsistensi kepribadian yang melihat kepribadian sebagai pola dan kurang memperhatikannya sebagai sesuatu yang dinamis yang dapat tumbuh dan berubah. Feist menegaskan sifat-sifat dalam diri manusia yang membentuk kepribadian membuatnya statis tidak berubah dan tidak mengalami perkembangan.
Bila kepribadian diyakini sebagai sesuatu yang stabil (tidak berubah), kitan akan merasa pesimis intuk melakukan perubahan dan perkembangan dalam hal kepribadian. Berharap pun mungkin kita tidak mau, lebih buruk lagi apabila kita menutup diri untuk mengalami dan melakukan perubahan serta perkembangan kepribadian.


“Sesungguhnya Allah tidak akan merubah suatu kaum kecuali ia dapat merubah dirinya sendiri”.
6. Byrne dan Kelly
Mendefinisikan kepribadian sebagai “Sum total of the relatively enduring dimensions of individual differences”[gabungan semua dimensi-dimensi yang relatif bertahan lama pada diri seorang individu, yang membedakannya dengan individu-individu lain].
Definisi diatas menyiratkan bahwa kepribadian itu meruoakn gambaran menyeluruh tentang keadaan individu berdasarkan dimensi-dimensinya. Dan bahwa individu itu unik, sehingga tidak ada dua orang individu yang memiliki kepribadian yang persisi sama. Yang dimaksud dengan dimensi disini adalah hal apa saja yang menjadi titik penekanan terhadap teori kepribadian tersebut.
Lebih jelasnya tentang dimensi-dimensi yang menjadi titik penekanan terhadap teori kepribadian yang dikemukakan oleh Byrne dan Kelly diatas adalah sebagai berikut:
a. CONSCIOUS │ UNCONSCIOUS
 Kepribadian dokontrol oleh proses yang tidak disadari
(Freud, Jung, Hurney)
 Faktor kesadaran sebagai pembentuk kepribadian
(aliran Humanisme: Allport, Rogers, Maslow)
b. HEREDITY │ ENVIRONMENT
 Faktor keturunan sebagai penentu kepribadian seseorang
(hampir semua teori kepribadian)
 Kepribadian dapat dipahami tanpa harus mempertimbangkan factor genetic dan biologis. Kepribadian adalah suatu proses belajar social seseorang dengan lingkungannya.
(kalangan behaviorist: Rogers, Bandura)
c. ACQUISITOIN │ PROCESS OF LEARNING
 Acquisition of behavior / sikap
(Cattel, Muray)
 Proses belajar yang membentuk suatu keoribadian, yaitu cara bagaiman suatu tingkah laku dimodifikasi.
(teori behaviorisme)
d. RAST │ PRESENT
 Kepribadian adalah hasil dari bentukan masa lalu, yaitu masa lima tahun pertama kehidupan. Setelah masa itu, kepribadian hanyalah ulangan atau fiksasi dari apa yang didapat dulu. (Sigmund Freud)
 Yang terpenting dalam kepribadian bukanlah masa lalu tetapi masa kini.
(Lewin, Allport)
e. PERSON │ SITUATION
 Kepribadian adalah bentukan dari inner process yang terjadi dalam diri individu / biologis internal dalam diri individu.
(Sheldon, Binswanger)
 Kepribadian adalah bentukan dari faktor lingkungan social dimana individu itu berada / faktor sosiokultural.
(Fromm, Skinner)
f. HOLYSTIC │ ANALYTIC
 Suatu tingkah laku hanya dapat dimengerti berdasarkan konteksnya, dan juga segala sesuatu yang dilakukan oleh individu berhubungan dengan fungsi-fungsi fisiologis dan biologisnya.
(hampir semmua teori kepribadian)
 Suatu tingkah laku bias saja dipelajari dan didapat secara terpisah dari tingkah laku yang lainnya.
(Lewis, Binswanger)
g. NORMAL │ ABNORMAL
 Dengan mempelajari abnormalis, pemahaman tentang orang normal dapat diperoleh.
 Perbedaan normal / abnormal dapat dilihat secara kualitatif yaitu melihat seberapa jauh hal-hal patologis dalam kepribadian itu berbeda dari yang normal.
(Allport, Cattel)


BAB III
KESIMPULAN
Begitu banyaknya teori-teori diseputar personality bias saja membuat orang memahami kepribadian hanya sepotong-sepotong. Misalnya saja teori introvert yang dilawankan dengan ekstrovert yang dikemukakan oleh ahli psikoanalisis Gustav Jung. Atau juga melihat kepribadian dengan hanya mengguanakan cairan tubuh saja sebagai pananda temperamen seseorang: phlegmatic, sanguinic, melancholic, choleric. Penggolongan tersebut adalah salah satu usaha dalam melakukan klasifikasi agar memudahkan kita menggolongkan seseorang.
Dari sekian banyak definisi tentang personality, ada dua definisi yang menurut saya mendekati atau dapat menggambarkan secara keseluruhan apa yang dimaksud dengan personality itu.
Pertama, adalah definisi yang dikemukakan oleh Gordon W. Allport, yakni “Kepribadian adalah organisasi yang dinamis system psikofisok dalam diri individu yang menetukan enyesuaiannya yang unik terhadap lingkungan” (1973), kemudian pada (1961) Allport mengubah frase terakhirnya dengan ‘yang menentukankarakteristik perilaku dan pikirannya’ sehingga menjadi “Organisasi dinamis system psikofisik dalam diri individu yang menentukan karakteristik perilaku dan pikirannya”.
Allport menggabungkan antara fisik dan psikis dalam proses perkembangan individu dalam membentuk suatu karakteristik yang unik. Keterkaitan antara fisik dan psikis tersebut merupakan suatu organisasi dan sekaligus proses yang dapat berubah secara tertur dan dinamis.
Kedua, adalah definisi menurut Byrne dan Kelly yang mendefinisikan kepribadian sebagai “Sum total of all of the relatively enduring dimensions of individual differences” [gabngan semua dimensi-dimensi yang relatif bertahan lama pada diri seorang individu, yang membedakannya dengan individu lain].

DAFTAR PUSTAKA
Kitab Suci Al-Qur’an
Hadits Rasul
http://www.wikipedia/teorikepribadian.com
http://www.wikipedia/kepribadianguru.com
Koswara, E. 1986. Teori-teori Kepribadian. Bandung : PT. Erresco.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar